Guru Ngaji ???

(SELAMA INI PERAN GURU NGAJI MEMBANGUN NEGERI MASIH BELUM DIHARGAI WALAU MEREKA TAK BERHARAP HAL ITU)
Bupati Beri Uang Insentif ke 1.133 Guru Mengaji
Pelaksana tugas Bupati Ogan Komering Ulu, Kuryana Aziz memberikan uang penghasilan tambahan atau insentif kepada 1.133 orang guru mengaji.
Uang insentif itu diserahkan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan Kuryana Aziz pada acara silaturahim dengan para ustadz dan ustadzah di Islamic Center Baturaja, Jumat (23/8).
Ketua DPD Badan Kooordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) OKU, Zulfikar Alifajri mengatakan, jumlah ustadz dan ustadzah penerima insentif itu tersebar di daerah setempat.
"Pembagian insentif ini langsung diterima yang bersangkutan dengan nilai Rp600 ribu per orang selama satu tahun, dan mudah-mudahan tahun depan nilainya akan ditingkatkan sesuai usulan ke Pemkab OKU," katanya.
Menurut dia, pada prinsifnya selaku Plt bupati sudah setuju penambahan uang insentif itu untuk diajukan ke DPRD. Ia berharap, jika ada kenaikan insentif ini para ustadz dan ustadzah muda di desa-desa terpacu semangatnya dalam menggelorakan pendidikan ahklak dan pengetahuan agama pada generasi penerus sejak usia dini.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/08/23/naq5ah-bupati-beri-uang-insentif-ke-1133-guru-mengaji

Alhamdulillah, Terungkap Misteri Kakek Dibalik Sampul Buku Iqro

Lamurionline.com-- : Ada yang masih ingat Buku iqro sewaktu kita kecil, ada cover pengarangnya, siapakah dia? Semoga pahala terus mengalir untuk beliau, karena kita sekarang sudah lancar mengaji. Tahukah siapa beliau? Beliau adalah K.H. As’ad Humam.

Memang tak banyak orang yang mengenal K.H. As’ad Humam. K.H. As’ad Humam lahir pada tahun 1933. Beliau mengalami cacat fisik sejak remaja. Beliau terkena penyakit pengapuran tulang belakang, dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta selama satu setengah tahun. 


Penyakit inilah yang dikemudian hari membuat As’ad Humam tak mampu bergerak secara leluasa sepanjang hidupnya. Hal ini dikarenakan sekujur tubuhnya mengejang dan sulit untuk dibungkukkan. Dalam keseharian, sholatnya pun harus dilakukan dengan duduk lurus, tanpa bisa melakukan posisi ruku’ ataupun sujud. Bahkan untuk menengok pun harus membalikkan seluruh tubuhnya. 

Beliau juga bukan seorang akademisi atau kalangan terdidik lulusan Pesantren atau Sekolah Tinggi Islam, beliau hanya lulusan kelas 2 Madrasah Mualimin Muhammadiyah Yogyakarta (Setingkat SMP).

Nama asli dari KH As’ad Humam hanyalah As’ad saja, sedangkan nama Humam yang diletakkan dibelakang adalah nama ayahnya, H Humam Siradj. KH As’ad Humam (alm) tinggal di Kampung Selokraman, Kotagede Yogyakarta. Ia adalah anak kedua dari 7 bersaudara. Darah wiraswasta diwariskan benar oleh orang tua mereka, terbukti tak ada satu pun dari mereka yang menjadi Pegawai Negeri Sipil. KH Asad Humam sendiri berprofesi sebagai pedagang imitasi di pasar Bringharjo, kawasan Malioboro Yogyakarta. Profesi ini mengantarnya berkenalan dengan KH Dachlan Salim Zarkasyi. Berawal dari silaturahim ini kemudian KH As’ad Humam mengenal metode Qiroati.

Dari Qiroati ini pula kemudian muncul gagasan-gagasan KH As’ad Humam untuk mengembangkannya supaya lebih mempermudah penerimaan metode ini bagi santri yang belajar Al Quran. Mulailah KH As’ad Humam bereksperimen, dan hasilnya kemudian ia catat, dan ia usulkan kepada KH Dachlan Zarkasyi.


Namun gagasan-gagasan tersebut seringkali ditolak oleh KH Dachlan Salim Zarkasyi, terutama untuk dimasukkan dalam Qiroati, karena menurutnya Qiroati adalah inayah dari Allah sehingga tidak perlu ada perubahan. Hal inilah yang pada akhirnya menjadikan kedua tokoh ”berkonflik”. Sehingga pada akhirnya muncullah gagasan KH As’ad Humam dan Team Tadarus Angkatan Muda Masjid dan Mushalla (Team Tadarus “AMM”) Yogyakarta untuk menyusun sendiri dengan pengembangan penggunaan cara cepat belajar membaca Al-Qur’an melalui metode Iqro.

K.H. As’ad Humam telah meninggalkan kita untuk selamanya. Pada awal Februari tahun 1996 dalam usia 63 tahun, beliau dipanggil Allah SWT. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada bulan Ramadhan hari Jum’at (2/2) sekitar Pukul 11:30. Jenazah KH. As’ad Humam dishalatkan di mesjid Baiturahman Selokraman Kota Gede Yogya tempat ia mengabdi. Beliau sangat layak disebut sebagai pahlawan bagi kita semua. Meskipun beliau telah meninggal dunia, ilmu yang beliau wariskan menjadi kebaikan bagi beliau yang terus mengalir menambah kebaikan bagi beliau di sisi Allah.[Jurukunci.net] 
Lebahcamp.blogspot.com

1 8/3/2004 40489 Syifa Nur Fadillah 2 16-7-2007 70526 Aji Suryanto 3 18-7-2007 70529 Fikri Nur Hidayat 4 18-7-2007 70530 Indra Wahyu Ramadhan 5 7/10/2008 80534 Afinka Amalia Azzahra 6 7/11/2008 80536 Kemas Fachrian Ilmi 7 2/7/2008 80540 Tyassatrio Kuncoro 8 Juli 2009 80549 Nabila Dian Eliyani 9 Juli 2009 80550 Helmi Andika Ardis 10 2009 Reyhan Miftahul Fasha 11 2009 90551 Fikri Khoiruman 12 11/2/2009 90553 Elvira Setyaningrum 13 11/2/2009 90554 Lu'lu' Jihan Khairunnisa 14 11/2/2009 90555 Allsha Al-Faridah 15 2009 Alifa Tiar Difa 16 2009 90562 Sofyan Maulana 17 2009 90563 Teguh Firmansyah 18 28-10-2010 105613 Fitrian Saputra 19 2010 105614 M. Rizki Dwi Putra F 20 2010 105615 Annastacia Andira Putri 21 2010 105616 Ghina 'Ariqoh 22 2010 105617 M. Ramzy Agil Faried 23 2010 105618 Ulan Aprilia 24 2010 105619 Andini Tri Febrianti 25 2010 105620 M. Hikmal Nugraha 26 2010 105621 M. Fariel Yudanto 27 2010 105622 Saefulloh Ramadani 28 2010 Annisa Dwi Tasya Adeliana 29 2010 Safina Dea Nisa 30 2009 Syifa Faradifa 31 2011 Fani Puspa Aqila 32 2011 Adhar Ramadhan 33 2011 Rai Zidan Rahman 34 2011 Cut Calista Syahda Ailsa 35 2011 Aura Najwa Syawalani 36 2011 Rahayu Aulia Putri 37 2011 Muhammad Syaiful Robi 38 2011 Moch. Dzaki Rabbni Syah.